Awal tahun pada umumnya merupakan awal tahun buku yang baru bagi perusahaan. Mereka bakal menghitung neraca rugi laba sehingga tahu apakah tahun mereka mengalami kerugian atau keuntungan.
Bagaimana dengan pengelolaan keuangan keluarga kita ? Apa kita pernah berpikir kemana penghasilkan kita selama ini pergi ? Apa yang sudah kita hasilkan atau miliki dari hasil kerja keras kita selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.? Ataukan kita baru sadar saat akhir bulan penghasilan kita sudah habis dan kita bahkan tidak tahu kemana dan untuk apa habisnya. Bukan banyak sedikitnya penghasilan tapi bagaimana kita mengelolanya.
Sebagai seorang muslim, materi adalah alat untuk membantu mencapai tujuan jangka pendek kita untuk menjalankan roda perekonomian keluarga dan jangka panjang untuk meraih surgaNya dan ridhoNya. Bukannya materialistis, tapi untuk hidup keluarga butuh uang dan kita mesti tahu dari mana dia berasal dan kemana dia dihabiskan. Dari sinilah kita perlu sebuah rencana anggaran untuk keluarga kita.
Tetapkan tujuan dan arah ekonomi keluarga kita sebagai guideline .Tentukan pos-pos pemasukan dan jagalah untuk selalu tetap bersih, ingat keluarga kita makan dari hasil usaha kita. Kemudian tentukan pos-pos pengeluaran meliputi kebutuhan pokok, tak terduga, hobbi, dan amal. Ingatlah untuk selalu sederhana – bukan pelit – untuk setiap pengeluaran kita. Beramal perlu kita jadikan sebagai bagian dari pengeluaran kita. Kalaupun masih susah, lakukan dengan cara sederhana berikut ; kumpulkan setiap uang receh 500 rupiah kebawah dalam wadah untuk amal, walau kayaknya kecil bagi kita berarti banyak bagi orang lain. Jangan pernah sepelekan uang receh. Ingat ada pepatah sedikit lama-lama jadi bukit.
Sisakan penghasilan kita sebelum dikeluarkan. Dulu kita diajari untuk menabung. Tapi sekarang gunakan tabungan untuk keperluan tak terduga. Gunakan sebagian besar sisanya untuk berinvestasi atau membuka usaha. Banyak pilihan untuk berinvestasi tapi pastikan sesuai dengan syariah. Belajarlah untuk membuka suatu usaha walaupun kita seorang karyawan. banyak contohnya karyawan yang berhasil sebagai pemilik usaha. Contohnya pemilik dari fanschise bakso malang cak eko adalah seorang karyawan, jadi tidak alasan untuk karyawan tidak punya usaha. Efek positifnya pemasukan kita jadi semakin bertambah, semoga amal kita pun makin bertambah :D.
Setelah menetapkan tujuan dan pos-pos penghasilan maupun pengeluaran, point penting dari pengelolaan keuangan keluarga adalah DICATAT, jangan cuma dicoret-coret dalam kertas diawal bulan kemudian dibuang. Juga jangan lupa untuk selalu KONSISTEN, konsisten dalam mengeluarkan dan mencatat. Banyak cara untuk melakukannya. Kami mempunyai sebuah buku tulis untuk mencatat pengeluaran kami setiap harinya dan setiap minggu kami catat dan review ke tabel RAPBK – rencana anggaran pendapatan dan belanja keluarga – kami. Dan hal ini kami lakukan setiap bulan secara kontinu sehingga kami tahu keadaan keuangan keluarga kami. Berbagai macam cara dapat dilakukan suami dan istri untuk mengelola keuangan mereka, tergantung kesepakatan mereka berdua.
Beberapa tips dari kami
* Tentukan tujuan dan bagaimana mengelola keuangan keuarga anda dan susun RAPBK
* Sisakan penghasilan sebelum dikeluarkan
* Disiplin dan konsisten kepada tujuan
* Jangan remehkan uang receh, bulatkan perhitungan pengeluaran anda dan kumpulkan uang receh anda
* Mulailah belajar investasi dan berusaha , tidak harus besar dan banyak tapi mulailah sekarang
* Bersyukurlah kepada Allah atas rezeki anda dan berbagilah dengan orang lain
Saya lampirkn RAPBK keluarga kami sekedar contoh, silahkan diedit sesuai kondisi keluarga anda
Menarik 🙂
Thanks sharing nya Ko.
tapi susah banget’s prakteknya…..